Menguak kisah masa silam atau yang orang kenal dengan sejarah saat ini sedang jadi tren, apalagi dengan adanya budaya populer yang menyertainya seperti film, novel, manga, bahkan media sosial menjadikan sejarah tak hanya sebatas menjadi cerita manusia yang telah lampau atau pun pelajaran mengenai masa silam yang membosankan di bangku sekolah. Lihat saja film dan novel karya Dan Brown seperti Davinci Code atau film-film Indiana Jones atau bahkan misteri sejarah yang hilang dalam manga One Piece melalui Poneglyphnya mampu membius berbagai kalangan meskipun sebagian diangkat dari kisah fiksi namun banyak inspirasi yg diambil dari sejarah nyata. Cerita-cerita ini dibumbui dengan misteri dan teka teki yang membuat penasaran ataupun ramuan kisah drama sebagai magnet emosi jadilah sejarah menjadi sebuah bidang yang mulai dilirik dan dianggap keren.
Banyak sejarah-sejarah yang populer hanya terpaku pada dunia barat, hal ini tidaklah aneh, negeri-negeri barat di daratan Eropa, Mediterania atau Timur Tengah memang kaya akan sejarah yang mendunia termasuk diantaranya terkait dengan kisah-kisah agama Samawi yang dipercaya dan diyakini sebagian besar penghuni bumi atau kisah-kisah explorasi dunia, kolonialisme dan revolusi industri yang membentuk seluruh wajah bumi jadi seperti sekarang ini. Namun sebenarnya tak hanya di dunia barat, semua sudut di muka bumi pun mempunyai kisah sejarahnya masing-masing yang belum dikenal karena belum sempat mendunia. Sejarah itu layaknya seperti kuliner, siapa duluan yang dipopulerkan maka dialah yang lebih dulu dikenal, sedangkan lainnya tinggal menunggu waktu kapan akan terangkat dan terekspos. Beberapa sejarah yang sudah mulai dikenal via budaya populer diantaranya sejarah Asia Timur seperti Tiongkok, Jepang, dan Korea. Lihat saja Korea, dua dekade yang lalu dunia hanya mengenal negeri ini dari merek Samsungnya atau cerita perang Korea, namun berkat drama kerajaan Korea di masa lampau yang naik daun sebagai bagian dari perkembangan K-Pop, sejarah Korea yang sebenarnya skalanya kalah jauh besarnya dengan Tiongkok bahkan bisa mendunia dan ‘terpandang’.
Lalu bagaimana dengan sejarah yang dimiliki negeri kita tercinta Indonesia? Kata orang sebuah negeri yang besar pastilah menyimpan sejarah yang besar, begitu pula dengan Indonesia, negeri kepulauan terbesar di dunia dengan iklim tropis di Asia Timur Raya ini tak hanya menyimpan sejarah namun juga penuh dengan misteri yang belum terpecahkan. Jika kita menyadarinya dan merasakannya, sejarah negeri kita ini tidak kalah keren keren dan bahkan mungkin dapat menjadikan negara kita dikenal sebagai negeri besar yang paling misterius, dan seandainya saja sejarah ini mendunia mungkin saja Dan Brown akan mengangkat Indonesia dalam salah satu dari rencana 12 novelnya yang mengangkat Robert Langdon sebagai tokohnya yang salah satunya adalah The Da Vinci Code yang sangat terkenal.
Seperti apa sih sejarah Indonesia? Jawabannya adalah sama dengan sejarah yang kita pelajari dari SD sampai dengan SMA mulai dari zaman pra-sejarah sampai dengan era modern, nah lalu dimana menariknya? Dimana letak kerennya? Bukankah pelajaran sejarah di sekolah mulai dari Megantropus Palaeo Javanicus sampai dengan era reformasi selalu membosankan, banyak membingungkan dan terlalu bersifat menghafal. Karena lebih bersifat hafalan ini maka sense dan feeling dari sejarah itu tidak begitu terasa dan akibatnya kita juga cepat lupa, padahal Bung Karno pernah berkata, “Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak pernah melupakan sejarah bangsanya sendiri.”
Agar kita tidak lupa dengan sejarah kita maka kita harus ‘membaca’ sejarah, bukan ‘menghafal’ sejarah. Membaca itu seperti halnya mengkaji yakni sama seperti ketika kita mencari informasi film atau drama yang sedang hits melalui Wikipedia untuk mencari tahu siapa nama artisnya, siapa sutradaranya, kapan dibuatnya, dan sebagainya. Di bawah ini diuraikan beberapa kisah sejarah siginifkan dari negeri kita yang patut ‘dibaca’, maksud signifikan disini adalah bisa berarti skalanya yang mengglobal atau keunikannya yang sangat berbeda dari sejarah di belahan dunia lain. Sejarah ini pun sebagian besar masih berupa potongan-potonga cerita masa silam yang masih menjadi misteri yang artinya perlu untuk dijawab agar sejarah yang dimaksud dapat terungkap.
Misteri daratan legendaris Atlantis
Atlantis adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias. Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan laut yang menaklukkan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam". Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos belaka namun banyak yang mengutarakan bahwa daratan ini sangat mungkin bukan fiksi belaka, hanya saja masih menjadi misteri dimana lokasinya. Salah satu lokasi yang diduga sebagai Atlantis adalah Indonesia. Banyak sekali bukti, temuan dan opini-opini yang menguatkan bahwa Atlantis adalah Indonesia. Mengingat ini adalah kisah ribuan tahun sebelum masehi tentunya masih perlu banyak pembuktian dan mungkin saja bukti-bukti yang diperoleh tidak akan pernah dapat secara jelas menyatakan lokasi Atlantis sebenarnya dan selamanya akan tetap menjadi misteri. Namun bukti dan temuan arkeologi di Indonesia seperti Piramida dan candi-candi yang merupakan peninggalan dari masa yang sangat silam mengisyaratkan bahawa dahulu kala negeri kita bukanlah negeri ‘biasa-biasa’ saja, bukan tidak mungkin kita adalah pewaris dari tanah legendaris tersebut.
Atlantis adalah pulau legendaris yang pertama kali disebut oleh Plato dalam buku Timaeus dan Critias. Dalam catatannya, Plato menulis bahwa Atlantis terhampar "di seberang pilar-pilar Herkules", dan memiliki angkatan laut yang menaklukkan Eropa Barat dan Afrika 9.000 tahun sebelum waktu Solon, atau sekitar tahun 9500 SM. Setelah gagal menyerang Yunani, Atlantis tenggelam ke dalam samudra "hanya dalam waktu satu hari satu malam". Atlantis umumnya dianggap sebagai mitos belaka namun banyak yang mengutarakan bahwa daratan ini sangat mungkin bukan fiksi belaka, hanya saja masih menjadi misteri dimana lokasinya. Salah satu lokasi yang diduga sebagai Atlantis adalah Indonesia. Banyak sekali bukti, temuan dan opini-opini yang menguatkan bahwa Atlantis adalah Indonesia. Mengingat ini adalah kisah ribuan tahun sebelum masehi tentunya masih perlu banyak pembuktian dan mungkin saja bukti-bukti yang diperoleh tidak akan pernah dapat secara jelas menyatakan lokasi Atlantis sebenarnya dan selamanya akan tetap menjadi misteri. Namun bukti dan temuan arkeologi di Indonesia seperti Piramida dan candi-candi yang merupakan peninggalan dari masa yang sangat silam mengisyaratkan bahawa dahulu kala negeri kita bukanlah negeri ‘biasa-biasa’ saja, bukan tidak mungkin kita adalah pewaris dari tanah legendaris tersebut.
Misteri Majapahit, kerajaan besar yang mengusung zaman keemasan Nusantara
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk dan konon merupakan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Asia (drama kerajaan Korea mungkin kalah). Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan. Tak heran banyak yang mengatakan bahwa era kerajaan ini adalah "zaman keemasan" Nusantara. Beda dengan kerajaan zaman Hindu Budha lain yang sisa peninggalannya sedikit, Anda masih dapat menemui sisa-sisa kejayaan Majapahit di ibu kotanya yakni di Trowulan yang saat ini bagian dari Kabupaten Mojokerto. Jika mengunjungi tempat ini Anda akan menemukan identitas negeri kita di masa lalu. Yang suka sejarah dan misteri tempat ini adalah surga karena seperti menggali sisa-sisa kerajaan emas yang ada di One Piece atau Indiana Jones.
Majapahit adalah sebuah kerajaan yang berpusat di Jawa Timur, Indonesia, yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya menjadi kemaharajaan raya yang menguasai wilayah yang luas di Nusantara pada masa kekuasaan Hayam Wuruk dan konon merupakan salah satu kerajaan terbesar dalam sejarah Asia (drama kerajaan Korea mungkin kalah). Menurut Negarakertagama, kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Kalimantan, hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan. Tak heran banyak yang mengatakan bahwa era kerajaan ini adalah "zaman keemasan" Nusantara. Beda dengan kerajaan zaman Hindu Budha lain yang sisa peninggalannya sedikit, Anda masih dapat menemui sisa-sisa kejayaan Majapahit di ibu kotanya yakni di Trowulan yang saat ini bagian dari Kabupaten Mojokerto. Jika mengunjungi tempat ini Anda akan menemukan identitas negeri kita di masa lalu. Yang suka sejarah dan misteri tempat ini adalah surga karena seperti menggali sisa-sisa kerajaan emas yang ada di One Piece atau Indiana Jones.
Berikut adalah gambaran Majapahit menurut Mattiussi (Pendeta Odorico da Pordenone):
".... Raja (Jawa) memiliki bawahan tujuh raja bermahkota. [Dan] pulaunya berpenduduk banyak, merupakan pulau terbaik kedua yang pernah ada.... Raja pulau ini memiliki istana yang luar biasa mengagumkan. Karena sangat besar, tangga dan bagian dalam ruangannya berlapis emas dan perak, bahkan atapnya pun bersepuh emas. Kini Khan Agung dari China beberapa kali berperang melawan raja ini; akan tetapi selalu gagal dan raja ini selalu berhasil mengalahkannya."
Misteri bangsa penjelajah samudera
“Nenek moyangku seorang pelaut…” adalah lagu yang selalu diajarkan ketika kecil. Lirik lagu ini tidaklah mengada-ngada karena leluhur kita telah menaklukan seluruh penjuru samudera (seperti One Piece ya :D). Mungkin beberapa dari Anda berpikir ah.. negeri lain pun juga demikian, nama-nama barat seperi Christoper Columbus bahkan lebih terkenal dengan pelayarannya yang bertujuan mengeksplor seluruh permukaan bumi. Yang perlu diluruskan disini adalah leluhur kita telah menaklukan laut jauh sebelum bangsa lain dapat menaklukannya yakni ketika bangsa lain hanya bisa mengandalkan perjalanan darat untuk berdiaspora, ketika negeri-negeri barat hanya bisa mengandalkan jalur darat untuk menaklukan negeri-negeri timur jauh seperti India, ketika negeri barat belum menemukan benua Amerika dan Australia. Pada saat itu leluhur kita yakni bangsa Austronesia telah berdiaspora ke kepulauan-kepulauan pasifik dan bahkan sampai Afrika yang jejaknya masih terlihat sangat jelas di Madagaskar. Jejak kemampuan menaklukan samudera ini masih terlihat di era Majapahit ketika berperang melawan Mongol, Majapahit memiliki perkapalan yang jauh lebih modern.
“Nenek moyangku seorang pelaut…” adalah lagu yang selalu diajarkan ketika kecil. Lirik lagu ini tidaklah mengada-ngada karena leluhur kita telah menaklukan seluruh penjuru samudera (seperti One Piece ya :D). Mungkin beberapa dari Anda berpikir ah.. negeri lain pun juga demikian, nama-nama barat seperi Christoper Columbus bahkan lebih terkenal dengan pelayarannya yang bertujuan mengeksplor seluruh permukaan bumi. Yang perlu diluruskan disini adalah leluhur kita telah menaklukan laut jauh sebelum bangsa lain dapat menaklukannya yakni ketika bangsa lain hanya bisa mengandalkan perjalanan darat untuk berdiaspora, ketika negeri-negeri barat hanya bisa mengandalkan jalur darat untuk menaklukan negeri-negeri timur jauh seperti India, ketika negeri barat belum menemukan benua Amerika dan Australia. Pada saat itu leluhur kita yakni bangsa Austronesia telah berdiaspora ke kepulauan-kepulauan pasifik dan bahkan sampai Afrika yang jejaknya masih terlihat sangat jelas di Madagaskar. Jejak kemampuan menaklukan samudera ini masih terlihat di era Majapahit ketika berperang melawan Mongol, Majapahit memiliki perkapalan yang jauh lebih modern.
Keahlian navigasi, kelautan dan perkapalan negeri kita memang sangat menarik dan masih menjadi misteri, ditambah lagi pertanyan mengapa benua Australia yang letaknya sangat dekat dengan kita yang pada waktu itu masih dihuni oleh hanya orang aborigin dan belum ditemukan oleh orang kulit putih, namun leluhur kita tidak menempatinya atau menguasainya padahal pada waktu itu sangat mudah ditaklukan, semua ini masih menjadi misteri.
Misteri ragam suku dan wajah Indonesia
Apakah diantara kita tidak ada yang merasa aneh bahwa penduduk di negeri kita hampir semuanya memiliki rambut sama yakni hitam dan berhidung tidak mancung, namun untuk warna kulit dan bentuk wajah bentuknya sangat bermacam-macam mulai warna kulit putih, kuning, sawo mantang, sampai gelap, rambut lurus sampai ikal, mata sipit sampai lebar. Pernah ada seorang bule yang berpendapat bahwa wajah orang Indonesia kok beda-beda sekali ya. Mengapa ini bisa terjadi, padahal negeri-negeri lain seperti Tiongkok, Korea, Rusia, Afrika dan yang lainnya mempunyai bentuk fisik homogen yang sulit dibedakan oleh orang asing.
Apakah diantara kita tidak ada yang merasa aneh bahwa penduduk di negeri kita hampir semuanya memiliki rambut sama yakni hitam dan berhidung tidak mancung, namun untuk warna kulit dan bentuk wajah bentuknya sangat bermacam-macam mulai warna kulit putih, kuning, sawo mantang, sampai gelap, rambut lurus sampai ikal, mata sipit sampai lebar. Pernah ada seorang bule yang berpendapat bahwa wajah orang Indonesia kok beda-beda sekali ya. Mengapa ini bisa terjadi, padahal negeri-negeri lain seperti Tiongkok, Korea, Rusia, Afrika dan yang lainnya mempunyai bentuk fisik homogen yang sulit dibedakan oleh orang asing.
Sudah bukan rahasia lagi Indonesia adalah negara dengan banyak budaya dan suku dan salah satu paling multikultur di dunia sehingga penampakan orangnya pun bermacam-macam. Ada yang bilang orang pribumi Indonesia dan negera Asia Tenggara lainnya (orang Austronesia) adalah campuran orang Tiongkok dan India selatan, karena itu ada yang wajahnya mengarah ke orang Tiongkok, ada yang mengarah ke rupa India, dan ada yang persis ditengah-tengahnya. Belum lagi setelah kedatangan Bangsa Arab atau Eropa, perpaduannya makin beragam. Ada juga orang-orang negrito yang konon merupakan orang asli wilayah Nusantara atau Asia Tenggara termasuk Indonesia, Malaysia, Vietnam, Filipina dan lainnya yang saat ini sulit ditemui. Orang ini dikenal sebagai Orang Asli atau Orang Semang di Malaysia, dikenal sebagai Maniq di Thailand dan dikenal sebagai Ati di Filipina. Dari sini juga timbul misteri, jikalau kita mengenal di pelajaran geografi bahwa orang aborigin adalah penduduk Australia, mengapa orang negrito ini jarang disebut sebagai orang asli Asia Tenggara? Mayoritas dari kita penduduk Asia Tenggara nampaknya mempunyai leluhur pendatang yang bercampur baur, mungkin konsep pribumi dan non-pribumi sudah tidak relevan lagi mengingat kita semua adalah keturunan pendatang. Tentunya kisah ini masih menjadi misteri.
Selain dari penampakan wajah, sejarah yang mungkin menarik untuk ditelusuri adalah sejarah bahasa karena negara kita dan tetangga yakni Papua Nugini memiliki ragam bahasa paling tinggi di dunia terutama karena ragam bahasa Melanesianya (bahasa di Papua). Pertanyaannya adalah mengapa ini bisa terjadi, karena secara logika hal seperti ini hampir mustahil. Akan sangat menarik sekali menggali sejarah Papua dan orang Melanesia yang bisa jadi adalah bangsa paling misterius di bumi.
Misteri sejarah penyebaran agama di Nusantara
Mungkin dunia mengenal Eropa, Mediterania dan Timur Tengah sebagai tempat-tempat utama di dunia terkait penyebaran-penyebaran agama utama di dunia. Di antara wilayah-wilayah tersebut wilayah Mediterania dan Timur Tengah menjadi titik utama dalam sejarah Agama terutama Agama Abrahamik atau Samawi seperi Islam, Kristen, Katolik, dan Yahudi. Contohnya Saudi dan negara-negara Arab dimana sejarah Agama Islam berasal dari sini, Vatikan yang memiliki kisah panjang untuk Agama Katolik, Yunani mempunyai kepercayaan-kepercayaan kuno dan ortodoks, dan negara-negara lainnya seperti Israel, Turki, Lebanon, Malta, Cyprus, Iraq, Iran, Spanyol dsb. Lalu bagaimana dengan agama-agama non samawi? Maka sebutlah India menjadi pusat sejarah Hindu dan Budha, begitu pula dengan Nepal, Tiongkok dan negara-negara Indochina. Dalam sejarah semua agama-agama itu banyak menyebar ke seluruh dunia dengan wilayah terkonsentrasi seperti agama Katolik yang banyak dianut Amerika Latin, Islam yang banyak dianut di Timur Tengah, Mediterania, dan Afrika Utara, Kristen yang banyak dianut oleh bekas jajahan Eropa barat dan Hindu Budha yang banyak dianut orang Asia.
Mungkin dunia mengenal Eropa, Mediterania dan Timur Tengah sebagai tempat-tempat utama di dunia terkait penyebaran-penyebaran agama utama di dunia. Di antara wilayah-wilayah tersebut wilayah Mediterania dan Timur Tengah menjadi titik utama dalam sejarah Agama terutama Agama Abrahamik atau Samawi seperi Islam, Kristen, Katolik, dan Yahudi. Contohnya Saudi dan negara-negara Arab dimana sejarah Agama Islam berasal dari sini, Vatikan yang memiliki kisah panjang untuk Agama Katolik, Yunani mempunyai kepercayaan-kepercayaan kuno dan ortodoks, dan negara-negara lainnya seperti Israel, Turki, Lebanon, Malta, Cyprus, Iraq, Iran, Spanyol dsb. Lalu bagaimana dengan agama-agama non samawi? Maka sebutlah India menjadi pusat sejarah Hindu dan Budha, begitu pula dengan Nepal, Tiongkok dan negara-negara Indochina. Dalam sejarah semua agama-agama itu banyak menyebar ke seluruh dunia dengan wilayah terkonsentrasi seperti agama Katolik yang banyak dianut Amerika Latin, Islam yang banyak dianut di Timur Tengah, Mediterania, dan Afrika Utara, Kristen yang banyak dianut oleh bekas jajahan Eropa barat dan Hindu Budha yang banyak dianut orang Asia.
Sejarah penyebaran Agama itu sedikit banyak telah mempengaruhi budaya asli dari wilayah-wilayah tersebut. Lalu bagaimana dengan Indonsia? Inilah uniknya, negara kita telah menjadi bagian dari sejarah seluruh penyebaran Agama-agama utama di dunia yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, bahkan Kong Hu Cu. Mungkin tidak ada negara lain yang telah mendapat pengaruh kuat dari penyebaran semua Agama di atas sebelum era induatrialisasi dan globalisasi. Islam di bawa ke Indonesia melalui pedagang-pedagang timur tengah yang konon sudah dilakukan dari zaman Nabi Muhammad, Agama Kristen / Katolik yang dibawa oleh penjelajah dari Eropa seperti Portugis dan Belanda, Agama Kong Hu Cu yang dianut oleh pendatang dari negeri tirai bambu, serta Agama Hindu dan Budha yang bahkan kita menjadi bagian utama dari sejarah Hindu-Budha tersebut dengan banyaknya bukti seperti kerajaan Hindu Budha di nusantara, kisah-kisah Mahabarata atau pewayangan lainnya dimana Indonesia adalah salah satu settingnya. Hal ini sungguh tiada lain di muka bumi, jika Israel dikenal memiliki keunikan sejarah panjang untuk penyebaran tiga agama barat Yahudi, Kristen dan Islam, maka Indonesia memiliki keunikan sejarah panjang penyebaran agama baik untuk semua agama timur dan barat dengan kata lain agama mayoritas di bumi yakni Budha, Hindu, Islam, Kristen, dan Katolik, apakah ada negeri lain yang menyamainya? Rincian cerita sejarah bagaimana penyebaran agama-agama ini bisa terjadi di Indonesia masih banyak misterinya.
Misteri VOC, perusahaan multinasional pertama di dunia
Saat ini banyak sekali lulusan sarjana yang bercita-cita bekerja di perushaan multinasional, biasanya karena pengalaman atau benefit yang diperoleh sangat menjanjikan. Namun tahukah Anda, konsep perusahaan multinasional pertama kali diterapkan dalam sejarah ternyata sangat terkait dengan negeri kita, perusahaan ini tidak lain dan tidak bukan adalah Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC. VOC yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham. Di kalangan orang Indonesia VOC memiliki sebutan populer kompeni atau kumpeni. Istilah ini diambil dari kata compagnie dalam nama lengkap perusahaan tersebut dalam bahasa Belanda. Tetapi rakyat Nusantara lebih mengenal kompeni sebagai tentara Belanda karena penindasannya dan pemerasan kepada rakyat Nusantara yang sama seperti tentara Belanda.
Saat ini banyak sekali lulusan sarjana yang bercita-cita bekerja di perushaan multinasional, biasanya karena pengalaman atau benefit yang diperoleh sangat menjanjikan. Namun tahukah Anda, konsep perusahaan multinasional pertama kali diterapkan dalam sejarah ternyata sangat terkait dengan negeri kita, perusahaan ini tidak lain dan tidak bukan adalah Vereenigde Oostindische Compagnie atau VOC. VOC yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 adalah persekutuan dagang asal Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Perusahaan ini dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus merupakan perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem pembagian saham. Di kalangan orang Indonesia VOC memiliki sebutan populer kompeni atau kumpeni. Istilah ini diambil dari kata compagnie dalam nama lengkap perusahaan tersebut dalam bahasa Belanda. Tetapi rakyat Nusantara lebih mengenal kompeni sebagai tentara Belanda karena penindasannya dan pemerasan kepada rakyat Nusantara yang sama seperti tentara Belanda.
Perusahaan ini mendirikan markasnya (mungkin kalau di era sekarang bisa disebut headquarter atau kantor utama) di Batavia (sekarang Jakarta). Pos kolonial (mungkin serupa dengan kantor-kantor cabang) lainnya juga didirikan di tempat lainnya di Hindia Timur yang kemudian menjadi Indonesia, seperti di kepulauan rempah-rempah (Maluku), yang termasuk Kepulauan Banda di mana VOC manjalankan monopoli atas pala dan fuli. Sayangnya metode yang digunakan untuk mempertahankan monopoli adalah meliputi kekerasan terhadap penduduk lokal, pemerasan dan pembunuhan masal.
Pada 1669, VOC merupakan perusahaan pribadi terkaya dalam sepanjang sejarah, dengan lebih dari 150 perahu dagang, 40 kapal perang, 50.000 pekerja, angkatan bersenjata pribadi dengan 10.000 tentara, dan pembayaran dividen 40%. Namun bagaimana perusahaan semasif ini bisa bangkrut? Masih menjadi tanda tanya penuh misteri, untungnya saat ini perusahaan multinasional yang ada tidaklah seperti VOC. Oh ya konon perusahaan ini juga meninggalkan misteri harta karun, salah satunya adalah misteri harta karun Pulau Onrust di Kepualuan Seribu.
Misteri manusia purba dan asal-usul manusia
Jika kita berbicara mengenai sejarah purbakala mungkin yang terbayang adalah dinosaurus dan manusia-manusia gua di Afrika atau benua lainnya. Sejarah yang terlampu terlalu silam ini merupakan kisah paling misterius karena bisa jadi terkait dengan asal mula manusia yang di era modern ini gencar dipelajari melalui fosil-fosil yang ditemukan. Dan siapa sangka bahwa negeri kita ternya menjadi bagian besar dari sejarah ini. Salah satunya melalui Sangiran yang merupakan situs arkeologi di Jawa. Menurut laporan UNESCO (1995) Sangiran diakui oleh para ilmuwan untuk menjadi salah satu situs yang paling penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia, disejajarkan bersama situs Zhoukoudian (Cina), Willandra Lakes (Australia), Olduvai Gorge (Tanzania), dan Sterkfontein (Afrika Selatan), dan lebih baik dalam penemuan daripada yang lain. Selain Sangiran juga adala Trinil, yakni situs paleoantropologi di Indonesia yang sedikit lebih kecil dari situs Sangiran. Tempat ini terletak di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Trinil merupakan kawasan di lembah Bengawan Solo yang menjadi hunian kehidupan purba, tepatnya zaman Pleistosen Tengah, sekitar satu juta tahun lalu.
Jika kita berbicara mengenai sejarah purbakala mungkin yang terbayang adalah dinosaurus dan manusia-manusia gua di Afrika atau benua lainnya. Sejarah yang terlampu terlalu silam ini merupakan kisah paling misterius karena bisa jadi terkait dengan asal mula manusia yang di era modern ini gencar dipelajari melalui fosil-fosil yang ditemukan. Dan siapa sangka bahwa negeri kita ternya menjadi bagian besar dari sejarah ini. Salah satunya melalui Sangiran yang merupakan situs arkeologi di Jawa. Menurut laporan UNESCO (1995) Sangiran diakui oleh para ilmuwan untuk menjadi salah satu situs yang paling penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia, disejajarkan bersama situs Zhoukoudian (Cina), Willandra Lakes (Australia), Olduvai Gorge (Tanzania), dan Sterkfontein (Afrika Selatan), dan lebih baik dalam penemuan daripada yang lain. Selain Sangiran juga adala Trinil, yakni situs paleoantropologi di Indonesia yang sedikit lebih kecil dari situs Sangiran. Tempat ini terletak di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Trinil merupakan kawasan di lembah Bengawan Solo yang menjadi hunian kehidupan purba, tepatnya zaman Pleistosen Tengah, sekitar satu juta tahun lalu.
Pada tahun 1891 Eugène Dubois, seorang ahli anatomi menemukan bekas manusia purba pertama di luar Eropa (pada saat itu) yaitu spesimen manusia Jawa. Pada 1893 Dubois menemukan fosil manusia purba Pithecanthropus erectus serta berbagai fosil hewan dan tumbuhan purba. Sampai temuan manusia yang lebih tua lainnya ditemukan di Great Rift Valley, Kenya, temuan Dubois merupakan manusia tertua yang diketahui. Temuan ini juga dijadikan rujukan untuk mendukung teori evolusi Charles Darwin dan Alfred Russel Wallace. Banyak ilmuwan pada saat itu yang juga mengajukan teori bahwa Manusia Jawa mungkin merupakan mata rantai yang hilang antara manusia kera dengan manusia modern saat ini. Saat ini, antropolog bersepakat bahwa leluhur manusia saat ini adalah Homo erectus yang hidup di Afrika.
Sebenarnya masih banyak lagi misteri-misteri sejarah Indonesia yang bisa mengglobal seperti misteri Candi Borobudur yang konon terkait dengan peningglan Sulaiman (temple of Solomon), sejarah kerajaan Sunda atau Majapahit yang sering menyebut Matahari / Surya (mirip kepercayaan asli Jepang), dan sejarah lainnya. Banyak sekali referensi sejarah Indonesia terutama di internet, mungkin beberapa dari sejarah-sejarah Indonesia yang ditemukan di Google tidak menggunakan teori ilmiah, melainkan hanyalah suatu pseudo-science (ilmu pengetahuan semu), yang masih perlu dibuktikan. Namun terkait benar atau tidaknya suatu sejarah yang terpenting kita mau berusaha mengkaji atau membaca sejarah karena menurut saya mengetahui sejarah adalah salah satu kebutuhan Manusia.
“Membaca sejarah adalah cara menemukan harapan. Harapanlah yang membuat kita rela dan berani melakukan kebajikan-kebajikan hari ini, walaupun buah kebajikan itu akan dipetik oleh mereka yang baru akan lahir esok hari.”
― Muhammad Anis Matta
― Muhammad Anis Matta