Jalan-jalan ke Bagansiapiapi, Rokan Hilir

Apakah Anda pernah mendengar kota bernama Bagansiapiapi? Bagi Anda yang tinggal di Sumatera pasti sudah mengenal kota ini. Bagi Anda yang tidak tinggal di Sumatera mungkin sebagian besar pernah mendengar nama kota ini melalui pelajaran geografi di masa sekolah sebagai kota yang pernah menjadi penghasil ikan terbesar di Indonesia atau mungkin pernah mendengar nama kota ini di acara TV wisata melalaui event tahunan bakar tongkang.


Bagansiapiapi, juga dikenal sebagai Bagan adalah suatu kota yang terletak di Provinsi Riau dan merupakan ibu kota dari Kabupaten Rokan Hilir. Jika Anda lihat di peta letak kota ini terletak di provinsi Riau bagian utara sudah hampir mendekati perbatasan Sumatera Utara. Kota Bagansiapiapi terletak di muara Sungai Rokan, di pesisir utara Kabupaten Rokan Hilir, dan merupakan tempat yang strategis karena berdekatan dengan Selat Malaka yang merupakan lalu lintas perdagangan internasional. Selain sebagai ibu kota Kabupaten Rokan Hilir, Bagansiapiapi juga merupakan ibu kota Kecamatan Bangko, bagi Anda yang pernah mendengar lapangan minyak bumi Bangko, kota ini tidak jauh dari lapangan minyak tersebut.

Banyak yang tidak tahu bahwa kota Bagansiapiapi memiliki keunikan yang sungguh tiada tara di bumi Indonesia ini. Paling tidak ada empat hal yang membuat kota ini unik.

Pertama, Bagansiapiapi adalah ibukota dari kabupaten yang dijuluki sebagai negeri seribu kubah. Tidak seperti wilayah Riau lainnya, Rokan Hilir memiliki banyak sekali bangunan-bangunan yang memiliki kubah walaupun bangunan itu bukan Masjid. Bagi orang yang pertama kali ke Rokan Hilir biasanya tercengang-cengang mengapa hampir setiap bangunan besar memiliki kubah dan hal seperti ini tidak bisa ditemui di wilayah lainnya di Indonesia. Kubah ini menjadikan Bagansiapiapi dan Rokan Hilir sebagai kota atau kabupaten dengan karakter kuat. Bahkan ada salah satu kawasan baru di kota ini yang bernama kawasan Batuenam yang merupakan komplek perkantoran pemerintahan, sekaligus diharapkan menjadi sentra bisnis yang memiliki gedung-gedung wah dan berkubah, bahkan ada yang mirip dengan gedung putih di Amerika Serikat. Pembangunan ini menjadikan kota Bagansiapiapi yang dulunya dianggap kota yang tua menjadi modern dan kekinian. Berikut ini adalah salah satu petikan Dahlan Iskan saat mengunjungi Bagansiapiapi “Saya benar-benar dibuat terkejut oleh perkembangan kota tua ini. Bagansiapiapi ternyata lagi membangun diri secara besar-besaran...”






Kedua, Bagansiapiapi adalah kota yang memiliki budaya Tionghoa yang sangat kuat namun terasa cukup berbeda dengan suasana Tionghoa yang ada wilayah Indonesia lainnya seperti Pekanbaru, Medan, Semarang, Jakarta dsb. Kelenteng bertebaran banyak di kota ini, di setiap jalan hampir selalu ada kelenteng baik kelenteng marga maupun kelenteng untuk memuja dewa/dewi tertentu. Tak heran kota ini juga dijuluki kota seribu Kelenteng, ada pula yang menyebutnya Hong Kong van Andalas. Ritual tahunan bakar tongkang yang sangat tersohor diseantero nusantara pun merupakan budaya Tionghoa yang tidak bisa ditemui dimanapun. Selain Tionghoa, budaya Melayu juga cukup terasa kental disini. Ya, Riau memang dikenal dengan budaya Melayu dan Tionghoa yang kuat, namun uniknya, jika di Pekanbaru dan Duri (dua kota terbesar yang terdekat) banyak mendapat pengaruh dan agak tertelan oleh budaya Minangkabau, Jawa dan Batak, di Bagansiapiapi kita bisa merasakan budaya Melayu dan Tionghoa yang lebih murni. Bahkan jalan-jalan di kota ini ditulis dalam tiga huruf yakni huruf Latin, Jawi atau Arab gundul (Melayu), dan Mandarin (Tionghoa).







Ketiga, Bagansiapiapi terletak di tepi laut tepatnya Selat Malaka dan dulu terkenal sebagai penghasil ikan terpenting dan terbesar di Indonesia, sehingga dijuluki sebagai kota ikan. Menurut beberapa sumber, di antaranya surat kabar De Indische Mercuur menulis bahwa dulu Bagansiapiapi adalah kota penghasil ikan terbesar kedua di dunia setelah kota Bergen di Norwegia. Walaupun tidak lagi menyandang predikat tersebut namun sektor perikanan masih terasa kuat di kota ini. Tentunya seafood jadi andalan utama bagi wisatawan. Sekedar saran, jika Anda hendak hunting seafood di kota ini sebaiknya jangan mencari ikan-ikan yang dibakar tapi carilah seafood khas Tionghoa seperti sup ikan laut, ikan goreng / tumis berbumbu saus dsb, dijamin segar dan hauche.



Keempat, Bagansiapiapi merupakan kota muara sungai Rokan yang merupakan salah satu sungai terbesar di Riau. Terdapat dua jembatan yang sangat cantik di kota ini yang bernama jembatan Pedamaran 1 dan 2. Jembatan ini rencananya akan mempermudah jalur ke Sumatera Utara, bentuk jembatan ini sangat cantik dan fotogenik.






Satu hal yang menjadi kelemahan kota Bagansiapiapi adalah aksesnya yang cukup jauh. Dua kota terdekat dari Bagansiapiapi adalah Duri (Mandau) dan kota Dumai. Jarak Duri ke Bagansiapiapi kurang lebih 2,5 jam perjalanan darat. Jarak Duri ke Pekanbaru kurang lebih 3 sampai dengan 3,5 jam perjalanan darat jika lancar. Jadi jika dijumlahkan jarak Pekanbaru ke Bagansiapiapi melalui perjalanan darat adalah 6 jam atau lebih (tergantung kondisi lalu lintas jalan). Sebenarnya ada bandara juga di kota Dumai namun penerbangannya masih terbatas. Jika diakses dari kota Medan maka waktu tempuhnya akan lebih lama lagi. Penulis sendiri adalah warga Duri sehingga bisa berwisata ke Bagansiapiapi dengan mudah bahkan tanpa menginap (pergi dan balik hari), namun untuk Anda yang berada di Pekanbaru, Medan, atau bahkan dari Jawa dan wilayah lainnya di Indonesia perlu untuk mengatur perjalanan ke Bagansiapiapi sedemikan rupa. Perlu dicatat juga bahwa kota ini tidak terletak di jalan utama Pekanbaru-Medan. Bagi Anda yang sedang menempuh perjalanan darat Pekanbaru-Medan jangan berpikir untuk bisa mampir sebentar saja di kota ini karena jarak kota ini ke jalur utama Pekanbaru-Medan (tepatnya di pertigaan Ujung Tanjung) masih 1,5 jam.

Namun jangan khawatir, kota ini betul-betul menyajikan suasana yang sangat berbeda dengan kota lain di Indonesia. Mungkin ada yang beranggapan bahwa kota Bagansiapiapi adalah kota yang kental budaya Tionghoa, palingan sama dengan Pekanbaru atau Medan, eits tunggu dulu menurut pengamatan penulis bahkan orang Riau sekalipun yang baru pertama kali ke kota Bagansiapiapi akan takjub dengan suasana yang berbeda dari kota ini. Terutama bagi Anda yang sangat gemar dengan wisata budaya, Anda akan mendapatkan pengalaman tak terlupakan di kota kecil nan unik ini. Pengalaman Anda mungkin akan meningkat berkali lipat asyiknya jika kunjungan ke Bagansiapiapi bertepatan dengan event tahunan bakar tongkang.

Postingan terkait: